Kuliah Sambil Bekerja, IPK tetap aman. Ekky Fauzan Buktikan Menjadi Lulusan Terbaik se-Teknik Informatika UNPAS
Selepas masa Sekolah Menengah Atas/Kejuruan seorang pelajar biasanya memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun tidak sedikit diantaranya yang tidak mampu mengecap bangku perkuliahan karena faktor ekonomi, hingga akhirnya memilih untuk bekerja guna memperbaiki perekonomian keluarga. Namun apa jadinya jika kedua hal itu dilakukan secara bersamaan? Kuliah sambil bekerja, kenapa tidak?
Ekky Fauzan Maulana, mahasiswa yang resmi menyandang gelar Sarjana Teknik dan dinyatakan lulus pada wisuda gelombang 3 Universitas Pasundan Tahun akademik 2016/2017 ini merasakan hal tersebut. Ekky mengaku jika dirinya sudah mulai kuliah sambil bekerja sejak semester 3. Dan pekerjaannya pun full-time, ia harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan. Jadi, sepulang berkuliah (biasanya sore) ia harus ke kantor dan jam kerjanya pun sama seperti karyawan pada umumnya, yaitu selama 8 jam. “Kadang bisa sampai jam 12 malam, dan paginya harus kuliah”. Ujarnya.
Selain pekerjaan, kantor ia juga sambil mengerjakan proyekan-proyekan lainnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dan Ekky pun berkontribusi sebagai asisten laboratorium di Prodi Teknik Informatika UNPAS. Kesibukannya bekerja bukan menjadi alasan untuk menjalankan tugas utamanya sebagai mahasiswa, hal tersebut tidak berpengaruh sama sekali pada kehidupan akademiknya, terbukti ketika ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik Se-Teknik Informatika UNPAS dengan IPK 3,73 dan lama studi 3 tahun 6 bulan di usia 22 tahun. Waaah… Keren ya?
Untuk lulus cepat Ekky punya cara tersendiri, ia selalu memikirkan taktis, menurutnya ia bukan tipe orang perfeksionis, namun lebih melihat bagaimana satu titik itu hanya dijadikan sebagai syarat. Buktinya ia tercatat menyelesaikan TA selama 6 bulan, “Aslinya aku bimbingan cuma sebulan, karena udah males kuliah hehe..” ujarnya. Dalam kurun waktu yang singkat Ekky telah menyelesaikan kewajibannya, karena satu motivasi “Ingin cepat lulus”.
“TA (Tugas Akhir) itu ibarat bongkahan batu besar, jika kita melihatnya sebagai batu besar ya tetap jadi batu besar. Coba dipecah menjadi kecil-kecil, nanti tidak akan terlihat sebagai batu besar kok” tambahnya.
Berikut tips dari Ekky agar lulus cepat;
- Mengerjakan TA setiap hari
Seperti yang dikatakannya tadi “..dipecah menjadi kecil-kecil, nanti tidak akan terlihat sebagai batu besar”. Dengan menyicil sedikit-sedikit lama-lama terselesaikan juga. Terbukti dengan waktu 1 bulan ia telah menyelesaikankan TA nya.
- Cari dosen pembimbing yang mudah ditemui dikampus
Satu minggu Ekky bisa bimbingan sebanyak 3 kali karena dosen pembimbingnya mudah ditemui.
- Siapkan mental
Dengan dimudahkannya bertemu dosen pembimbing, bukan berarti kamu bisa lulus cepat, karena bimbingan pun tidak bisa dengan tangan kosong, minimalnya harus ada progress, dengan modal revisian yang telah diperbaiki dan mental yang siap menghadapi pertanyaan dosen pembimbing, kamu pun bisa berlari lebih jauh dibanding teman-teman yang lain.
Sebenarnya 3 poin tadi saling berelasi satu sama lain, namun yang terpenting dari semua itu adalah NIAT. Karena apapun masalahnya jika kamu sudah niat, pasti terselesaikan.
Dulur-dulur TIF yang lain juga bukan tidak mungkin lho bisa seperti kang Ekky, kuliah sambil bekerja, IPK tetap aman dan bisa jadi lulusan terbaik se-prodi. Man Jadda Wa Jada, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkannya. Yuk bakar lagi semangatnya mulai dari sekarang! :))