Kehidupan perkuliahan, memperluas pengalaman dan prestasi. Memilih jurusan yang diinginkan dan menggapai impian. Namun bukan hanya tentang jurusan yang dipilih, masa kuliah juga dapat teman-teman IF UNPAS manfaatkan sebagai ajang untuk berprestasi di luar jurusan Teknik Informatika. Keadaan pandemic saat ini pun bukan menjadi halangan untuk terus mengukir prestasi dibidang apapun.
Mahasiswa Teknik Informatika UNPAS angkatan 2019 dengan nama lengkap Zaskha Sasmita berhasil menjadi juara 3 Seni Tunggal Baku IPSI Kategori Perguruan Tinggi dalam Kejuaraan Pencak Silat Nasional Live Virtual Competition yang diselenggarakan oleh IPSI DKI Jakarta. Sebagaimana yang tertulis di caption instagram @univ_pasundan kang Zaskha berhasil memperoleh poin sebanyak 428 poin yang dinilai berdasarkan wiraga, wirama, wirasa, dan berhasil menyisihkan peserta lain dengan menampilkan seni pencak silat tunggal baku IPSI jurus tangan kosong dan bersenjata.
Kang Zaskha berhasil membuktikan bahwa situasi pandemic bukanlah sebuah halangan untuk berprestasi. Bahkan kang Zaskha membuktikan bisa tetap berprestasi di luar akademik perkuliahan, kang Zaskha tetap menorehkan prestasi diluar bidang akademik yang mengharumkan Program Studi Teknik Informatika ataupun Fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Perlombaan pencak silat yang diselenggarakan oleh IPSI tahun ini dilakukan secara online melalui zoom, dan dilakukan secara live. Kang Zaskha memperagakan gerakan dan juri dari tempat lain secara online pun menilai gerakan tersebut. Selain itu live streaming ditampilkan juga di media sosial lain, seperti youtube, begitulah ujar Kang Zaskha.
Kang Zaskha juga menjelaskan perolehan poin didapat dari tata gerak, karena kegiatan ini diselenggarakan oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) jadi semua gerakan sudah diatur sedemikian rupa oleh IPSI tersebut, sehingga peserta harus mengikuti gerakan tersebut, jika gerakannya berbeda maka akan memperngaruhi poin. Lalu ada juga, speed, dan power yang juga mempengaruhi poin, serta waktu yang harus pas, yaitu selama 3 menit, peragaan tersebut harus pas 3 menit, dengan toleransi lebih atau kurangnya 5 detik, jika lebih dari itu maka akan didiskualifikasi.
Kang Zaskha menjelaskan, kegiatan perlombaan ini sudah dilakukan tahun lalu juga. Hanya saja tahun ini untuk pertama kalinya Universitas Pasundan mengirimkan peserta. Perlombaan ini pun dilakukan secara individu namun kang Zaskha awalnya mewakili UKM yang dibawahi oleh KOM.
Kang Zaskha menjadi perwakilan dari Universitas Pasundan untuk dapat bersaing di kegiatan perlombaan yang diselenggarakan oleh IPSI ini. Kang Zaskha juga pertama kali menyukai pencak silat ini sejak duduk dibangku SMK, melalui kegiatan ekskul. Lalu semenjak mengikuti UKM Pencak Silat saat kuliah, kang Zaskha benar-benar fokus dengan prestasi pencak silat.
Sebelumnya pun kang Zaskha sudah pernah mengikuti kegiatan perlombaan pemcak silat, meskipun saat itu belum menang, namun hal tersebut tentunya menjadi pengalaman tersendiri. Kang Zaskha juga merasa termotivisi untuk menjadi atlet silat nasional ketika melihat para atlet bertanding di ajang perlombaan.
Harapan kang Zaskha pun untuk pencak silat ini adalah semakin banyak mahasiswa Universitas Pasundan yang tertarik dan menggeluti bidang pencak silat. Kang Zaskha pun tidak akan berhenti untuk mengukir prestasinya di bidang pencak silat, kedepannya ia akan tetap mengikuti kegiatan perlombaan di bidang pencak silat jika ada kesempatan.
Kang Zaskha mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan perlombaan ini, ia juga berbicara bahwa ia lebih senang mengikuti kegiatan perlombaan secara langsung. Sehingga ia berharap kedepannya perlombaan pencak silat bisa diadakan secara langsung, dan pandemic covid-19 ini bisa segera berlalu dengan baik.