Perlukah Ujian diawasi CCTV…? Begini Pendapat Mahasiswa TIF UNPAS.
Oleh : Tim Jurnalis
Ujian seringkali menjadi momok menakutkan bagi sebagian mahasiswa. Beragam upaya pun dilakukan mahasiswa yang akan menempuh ujian, mulai dari mempersiapkan mental dan materi yang akan diujikan dengan cara belajar, mereview catatan dan mempersiapkan contekan (Eits, yang terakhir sudah tidak berlaku di Fakultas Teknik UNPAS). Pasalnya di Fakultas Teknik UNPAS kini sudah terpasang CCTV dipenjuru kelas. Meskipun ada beberapa kelas yang belum terpasang, namun mayoritas ruangan telah memanfaatkan teknologi CCTV tersebut.
Terkait dengan penggunaan perangkat CCTV dalam pengawasan ujian kali ini, pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah, haruskah ujian diawasi dengan CCTV? Sebenarnya pertanyaan ini bersifat retoris yang jawabannya tentu tidak harus, karena ujian sendiripun sudah diselenggarakan sejak dulu sebelum teknologi CCTV berkembang di masyarakat.
Lantas bagaimana jika pertanyaan diubah menjadi “Perlukah ujian diawasi dengan perangkat CCTV? Apakah dengan cara seperti itu akan membuat efek jera bagi pelaku cheating? Membentuk karakter mahasiswa yang jujur? Atau hanya pencitraan semata?”
Begini jawaban mahasiswa TIF UNPAS ketika ditanya hal tersebut…
Menurut Saudara Labib Muhammad Fathin Al-Farisi, angkatan 2013, “Ketika pandangan pertama mahasiswa dalam menanggapi beberapa ruangan yang di fasilitasi CCTV yaitu formalitas fakultas yang sedang dalam masa akreditasi. Namun sebagian mahasiswa beranggapan CCTV tersebut hanya untuk menggertak saja pada saat ujian, keseriusan dari fakultas dalam memerangi cheating tidak begitu terlihat oleh mahasiswa. Karena mahasiswa belum tahu di Fakultas Teknik ada ruangan khusus yang memonitoring semua CCTV, sehingga sebagian mahasiswa beranggapan demikian. Setelah Fakultas menunjukan keseriusannya dalam memerangi semua tindakan yang merugikan dengan menampilkan beberapa potongan live CCTV di layar pemberitahuan, akhirnya beberapa mahasiswa mulai menanggapi serius fasilitas CCTV ini. Ada yang takut, puas dan tetap ada yang tidak peduli.
Saya sendiri termasuk yang masih tidak tau apa tujuan dari fasilitas CCTV ini dan apa tujuan fakultas menampilkan live CCTV dilayar informasi. Ketika banyak mahasiswa yang mulai tertarik pada layar informasi yang menampilkan potongan-potongan video live di beberapa ruangan. Dan bahkan menjadi bahan olok-olokan ketika ada yang mencurigakan.
Ketika salah satu mahasiswa terlihat melakukan cheating. Dan dilihat orang banyak, apa Fakultas tidak memikirkan dampak psikis pada mahasiswa tersebut? Apa masih tidak ada cara yang lebih baik dari itu agar membuat mahasiswa jera? Tolong selalu ingat kita ada dizaman perkembangan teknologi yang tumbuh dengan pesat, dimana orang-orang bisa mengakses informasi sesuka hati dan dalam media sosial yang banyak para user-user tidak bertanggung jawab, membuat zaman sekarang rentan dan sering terjadi cyber bulying. Dan yang dilakukan Fakultas itu adalah cikal bakal dan kesempatan seseorang melakukan cyber bulying terhadap mahasiswa yang terlihat cheating, sangat di sayangkan Fakultas memilih mengekspos hal tersebut.
Itu semua hanya kemungkinan kemungkinan, dimana hanya pihak tertentu yang diuntungkan, karena disini saya juga ingin meminimalisir win-lose solution. Fakultas selalu mempunyai tujuan yang baik dalam mengambil tindakan dan selalu ingin memberikan mahasiswa kenyamanan, tapi dalam hal ini masih ada langkah baik lain untuk membuat mahasiswa jera. Saran kepada pihak Fakultas dan Universitas, ketika menerapkan hal ini pikirkan juga kemungkinan kemungkinan, apa dampak nya pihak Fakultas ketika memilih tindakan itu dalam membuat mahasiswa jera. Membuat efek jera, bisa dengan memanggil langsung mahasiswa bersangkutan dengan baik-baik lewat pengawas dan beri arahan dan nasihat, atau bisa juga dengan membuat dia mengerjakan ujian sendirian di temani pihak Fakultas yang berwenang, tidak perlu di permalukan di depan layar informasi seperti sekarang.
Selain itu, agar mahasiswa menanggapinya dengan serius, buat ruangan khusus CCTV yang nantinya tidak terganggu dengan aktifitas lain, nah dengan adanya ruangan khusus dan ada orang yang bertugas khusus untuk mengawasi, mahasiswa pun akhirnya tahu bahwa Fakultas tidak main-main dalam menerapkan nilai-nilai dan pembentukan karakter mahasiswa yang bertanggung jawab juga jujur.
Ini semua sebenarnya bukan pandangan dari saya pribadi, namun pandangan dari teman-teman yang lain ketika spontan menanggapi adanya fasilitas CCTV dan live CCTV tersebut. Dan semoga bisa mewakili aspirasi mahasiswa lainnya” Ujar saudara Labib.
Pendapat saudara Labib ini pun tidak jauh berbeda dengan saudara Fahmi Muhammad Irsyad dan saudara Berta Erwin Slam, angkatan 2014. Ketika ditanya hal serupa, merekapun menjawab “Perlu, karena semenjak ada CCTV mahasiswa gak berani nyontek”. Jawab mereka kompak. “Tapi percuma juga sih kalau ada yang ketahuan tapi tidak ditindak lanjuti” Tambah Saudara Fahmi.
Mungkin itu hanya beberapa pandangan dari mahasiswa Teknik Informatika UNPAS yang menanggapi kehadiran CCTV saat ujian. Menurut pendapat penulis pribadi, tujuan Fakultas mengadakan fasilitas CCTV tersebut sangat baik, yaitu untuk membangun karakter mahasiswa itu sendiri. Dimulai dari hal ini, dengan keterpaksaan mahasiswa pun harus mengikuti rule Fakultas, dari sana terbentuk mental mahasiswa yang enggan untuk mencontek, meskipun (mungkin) didasari rasa takut atau malu jika ketahuan, tapi dari sanalah kebiasaan tidak mencontek itu tumbuh, sehingga lama kelamaan hal ini menjadi kultur yang harus dilestarikan dilingkungan Fakultas Teknik. Karena berawal dari keterpaksaan, lama-lama hal itu menjadi sebuah nilai yang harus dijunjung oleh orang-orang didalamnya. Ketika nilai itu sudah tertanam dalam diri mahasiswa, baik buruknya perbuatan mencontek itu mahasiswa tersebut bisa menilai sendiri.
CCTV itu hanya alat, kejujuran dalam diri kita lah yang harus tertanam. Ingin berbuat apapun semau kita? Ingat, setiap detik kita bergerak ada mata Tuhan yang selalu mengawasi. Maka dari itu jujurlah, karena kejujuran akan membuat seseorang jauh lebih mulia dari segala aksesoris duniawi yang dimilikinya.