Talkshow series Teknik Informatika UNPAS yang diadakan secara online di episode ketiga kali ini mengenai “Daily Life As Software Developer” dengan narasumber hebat yaitu Bapak Sandra S.Si.,M.Kom. Narasumber talkshow series kali ini merupakan dosen di Teknik Informatika UNPAS dan diamanahi sebagai ketua satuan pengelola teknologi informasi dan komunikasi di Universitas Pasundan. Beliau juga merupakan seorang guru dari host dan cohost talkshow series Teknik Informatika UNPAS episode keenam ini, yaitu Bapak R. Sandhika Galih. A, ST., MT dan Erik, ST.,M.Kom. Matakuliah yang biasanya dipegang oleh pak Sandra adalah mengenai Basis Data dan Programming.
Pak Sandra ini mengenal programming pada saat beliau kelas 2 SMA. Belum adanya akses internet saat itu, membuat beliau belajar sendiri dengan sumber-sumber buku. Bahasa pemrograman pertama yang dipelajari ialah Basic. Saat perkuliahan di semester 1, D3 Komputer pembelajaran menggunakan Basic sehingga membuat pak Sandra lebih mudah mengikuti materi karena sudah pernah belajar sendirinya. Bekal baik yang dimiliki pun berpangaruh pada semester selanjutnya dimana bahasa yang digunakan adalah pascal, pembelajaran yang dilakukan menjadi terasa lebih mudah juga. Beliau pun menjelaskan bahwa pertama kali membuat software yang menambah pendapatan dimulai saat beliau berkuliah D3.
Pada mulanya pak Sandra mempelajari clipper. Kemudian ada dosen yang menawarkan membuat aplikasi menggunakan clipper tersebut. Lalu akhirnya pak Sandra memulai pekerjaannya dengan menggunakan pascal, lalu saat client meminta adanya penambahan, pak Sandra pun akhirnya menyanggupi dan menjajal kemampuannya untuk membuat kembali dari awal aplikasi tersebut menggunakan clipper beserta tambahannya tersebut. Memang dunia IT itu sangat menguntungkan jika bisa digunakan dengan baik dan terus merasa ingin belajar. Dengan ilmu yang didapatkan dikelas saja kita bisa menghasilkan uang. Sehingga untuk teman-teman yang sedang bergelut di bidang IT jangan takut merasa tidak bisa survive di kehidupan nyata. Selama teman-teman bersungguh-sungguh maka kesempatan selalu terbuka lebar.
Bahkan dari project tersebut pak Sandra menjelaskan tugas akhir yang diambilnya pun menggunakan project tersebut, tentang bagaimana membuat pengolah database sendiri. Setelah itu pak Sandra langsung mengambil ekstensi dan skripsi beliau pun mengambil dari tugas akhir sebelumnya, yang berbeda adalah pada yang pertama adalah modular dan yang kedua adalah object oriented. Keduanya menggunakan Basic. Dari project yang awalnya dikerjakan berdasarkan ilmu yang didapatkan ternyata dapat berkembang menjadi TA, Skripsi. Beliau pun semakin meyakinkan diri untuk menjadi programmer. Semester 6 mendapatkan proyek yang lumayan besar dari Dinas Kebersihan Kota Bandung. Proyek tersebut dikerjakan 4 orang bersama teman-temannya. Kebulatan tekad pun semakin bulat rasanya untuk menjadi seorang programmer.
Pada akhirnya beliau menyadari jika dasar dari seorang programmer adalah algoritma, sehingga menggunakan bahasa pemrograman apapun tidak akan terlalu terasa sulit. Pentingnya mengulik, dan giat belajar ternyata semakin diperkuat dengan pengalaman-pengalaman yang diceritakan oleh pak Sandra. Jangan bosan untuk terus belajar dari berbagai sumber apalagi saat ini kemudahan mendapatkan media belajar sudah berkembang pesat.