Tantangan pada Revolusi Industri 4.0, apakah manusia akan terdistrupsi…?
oleh : Acep Hendra
Berubah atau Punah, dua kata yang terbersit ketika kata Distruption (distrupsi) terdengar ditelinga. Ya, dunia hari ini sedang menghadapi fenomena Distruption (disrtupsi), situasi di mana pergerakan dunia industry sekarang disebut dengan revolusi Industri 4.0. berjalan sudah tidak lagi Linear. Dimana, perubahannya sangat cepat, fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru.
“Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, Internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0)“
Distrupsi sudah atau bahkan sedang terjadi besar-besaran hampir disemua lini, cakupan perubahannya sangat luas mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Tidak diragukan lagi, disrupsi akan mendorong terjadinya digitalisasi sistem pendidikan. Jika kita melihat saat ini sudah mulai banyak Pendidikan jarak jauh, Blended Learning, E-Learning, dll. Hal tersebut memicu lahirnya aplikasi aplikasi tooless pada system pendidikan kita.
Program Studi Teknik Informatika UNPAS pun kini telah merambah system electronic learning (Blended Learning), sejak beberapa tahun kebelakang proses belajar mengajar jarak jauh ini sudah mulai diterapkan. Prodi Teknik Informatika memiliki 2 program, pertama adalah Program Reguler, program ini banyak diminati oleh mayoritas lulusan SMA/SMK atau sederajat baik Fresh Gradute atau pun yang sudah off beberapa tahun setelah lulus sekolah. Kedua adalah program Blended Learning, program ini mayoritas diminati oleh Karyawan atau para pegawai karena konsep perkuliahan yang fleksibel.
Guna mendukung program ini, serta menjawab tantangan revolusi industry 4.0, teknik informatika Unpas mulai berbenah, seluruh infrastruktur dan fasilitas laboratorium terus di tingkatkan, spesifikasi alat dibenahi, kelengkapan lab dilengkapi dan semua fasilitas pendukung proses belajar mengajar diperbaiki secara bertahap.
Beberapa waktu lalu tanggal 3 Maret 2018 teknik informatika unpas dipercaya sebagai penyelenggara Seminar dan Musywarah Provinsi Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Provinsi Jawa Barat dengan Tema “Mengawal Pendidikan TIK di Jawa Barat pada Era Revolusi Industri 4.0 ” hal ini turut menjawab betapa Revolusi Industri 4.0 sudah tidak dapat dihindari sehingga kita semua harus turut serta menjadi bagian dari perubahan ini, pertanyaannya ketika tidak mau, maka kita akan terdistrupsi/punah. Turut serta bukan berarti hanya menjadi penikmat, penonton dan pengguna, akan tetapi kita harus turut serta menjadi bagian dari perubahan sebagai pencipta atau sebagai orang yang dapat melakukan strategic planning akan perubhan masa depan (the future).
Berubah atau Punah..?? Inti dari persoalan dalam menjawab DISTRUPTION revolusi industri 4.0.