Berita

INSPIRING STORY : “Laporan Ke Format Bukan Alasan untuk Tidak Lulus Cepat” – Fikry Andias Praja

INSPIRING STORY : “Laporan Ke Format Bukan Alasan untuk Tidak Lulus Cepat” – Fikry Andias Praja

Oleh Tim Jurnalis TIF

Kehilangan Laporan Tugas Akhir merupakan kiamat kecil bagi mahasiswa tingkat akhir. Bagaimana mana tidak, ketika jerih payah selama menyusun karangan ilmiah itu hilang sia-sia pasti sakit tidak tergantikan rasanya.

Begitupun yang dialami Fikry Andias Praja. Mahasiswa yang resmi dinyatakan lulus pada Sidang Yudisium Gelombang 1 Teknik Informatika Universitas Pasundan ini sempat mengalami kehilangan file berharganya itu selama kuliah.

“Sempat kesal juga sih karena ngejar wisuda, tapi gak ke kejar, paling nanti gelombang 2.” Ujarnya.

Kuota wisuda yang terbatas membuatnya harus bersabar sedikit, setelah mengalami cobaan kehilangan laporan, berganti dosen pembimbing, sempat berganti tempat kerja praktek. Namun itulah seninya hidup. Perjuangan memerdekakan diri demi meraih gelar Sarjana memang melelahkan rasanya, tapi semua itu akan terganti ketika melihat orang lain bahagia terhadap keberhasilan kita.

Segala prosedur yang mengikat harus dilewati dengan baik, dimulai dari penyusunan proposal, laporan, bimbingan, seminar, sidang dan segala proses yang menuju kearah kelulusan patutnya dinikmati.

Salahsatu dosen di Teknik Informatika UNPAS pernah berkata, “Tugas itu masterpiece-nya mahasiswa, kerjakan sebaik-baiknya”. Dan itulah yang Fikry usahakan.

Menjelang sidang banyak drama-drama tercipta, setelah kehilangan laporan, sempat berganti topik tugas akhir dan susahnya mencari penguji “Saya ngeprint semua nama-nama dosen yang kemungkinan jadi penguji, jadi ketika bertemu langsung ditodong, sempat ditolak karena dosen yang bersangkutan penuh jadwalnya, tapi ada yang menyuruh bertanya ke TU, pas dilihat ternyata ada satu hari beliau tidak ada jadwal dan akhirnya mau”. Peran staff TU dan karyawan lainnya pun turut membantu dalam keberhasilan mahasiswa.

Menurutnya perjuangan paling berkesan yaitu ketika menjelang Sidang, Fikry yang sudah tidak ditinggal di kost lagi harus menempuh jarak Tanjungsiang (Subang) – Bandung pulang pergi saat ada urusan apapun perihal akademik. Namun karena sudah tahu deadline terakhir sidang, ia pun memfokuskan diri selama 3 minggu dan menginap disalahsatu temannya.

“Akhirnya bisa sidang. Sekarang dramanya wisuda gak jadi..” tambah Fikry.

Setelah melewati proses yang agak dramatis, meskipun tidak di wisuda gelombang pertama, Fikry Andias Praja dinyatakan lulus dan menyandang predikat CUMLAUDE dengan IPK 3,71. Dan tugas akhirnya yang berjudul “Pembangunan Aplikasi Penyebaran Informasi Dakwah Berbasis Android Mobile Menggunakan Metode Rational Unified Process”. Pada Sidang Yudisium Gelombang 1 Teknik Informatika Universitas Pasundan bersama 73 lulusan lainnya.

Pelajaran yang didapat Fikry yaitu ia menjadi lebih berhati-hati dalam menyimpan file, dan selalu memback-up setiap progress yang ia kerjakan.

Nyatanya laporan ke format bukan alasan untuk tidak lulus cepat. “Harus berusaha, harus panas-panas yang positif, kalau ada teman yang maju duluan harus dijadikan motivasi. Tetap tenang. Segimanapun kita berusaha, kalau bukan rezeki yaa mau gimana lagi, rezeki mah sok teu kaharti”. Ujarnya.

Liputan Oleh Hanifa Nurcahya

Berita Terkait

Komentar

Leave a Comment :

Your email address will not be published.