Aria Bisma Wahyutama (mahasiswa Informatika, Fakultas Teknik Unpas) lolos ke ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional yang dijadwalkan berlangsung April-Juli 2019. Aria memaparkan gagasan tentang game wayang untuk memberi role model pada anak dan juga melestarikan budaya Indonesia.
“Rasanya menyenangkan. Sama sekali tidak terduga dan tidak terpikirkan bahwa saya masuk ke ‘medan perang’, yang saya tahu bahwa saya hanya membawa sedikit amunisi. Hanya berbekal kemampuan bahasa Inggris, dan judul Karya Tulis Ilmiah yang tidak dimiliki orang lain. Sedangkan banyak sekali peserta lain yang tampaknya lebih siap, tapi ternyata saya mampu mengantarkan Universitas Pasundan lolos sampai ke tingkat nasional,” kata Aria.
Seleksi tingkat nasional akan diadakan dua tahap. Pertama mengirimkan berkas Karya Tulis Ilmiah, lalu diberikan penilaian, lalu setelah itu pemanggilan finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional untuk kemudian dilakukan seleksi lebih lanjut. Pelaksanaannya mulai dari bulan April – Juli 2019.
Aria Bisma terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas Pasundan tahun 2018 yang kemudian mengikuti selekti tingkat Jawa Barat. Aria merupakan mahasiswa Fakultas Teknik yang pertama terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas Pasundan karena selama beberapa tahun posisi ini ditempati oleh fakultas lain. Bahkan, mahasiswa program studi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi UNPAS selama 3 tahun berturut-turut yakni 2015, 2016 dan 2017.
Tahapan seleksi
Setelah tahap seleksi di universitas, khusus untuk perguruan tinggi swasta harus menempuh 2 tahap lagi sebelum menuju tingkat nasional yaitu, Seleksi Tingkat Rayon dan Seleksi tingkat LLDIKTI sesuai rayon dan wilayah masing-masing.
Universitas Pasundan berada di rayon 7 beserta 80 Universitas, Perguruan Tinggi dan Institut lainnya. Pada seleksi ini, dari 81 total Univesitas, Perguruan Tinggi dan Institut, yang mengirimkan peserta hanya 31. Seleksi dilaksanakan pada tanggal 13-14 Maret 2019 bertempat di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi, Cimahi. Seleksi yang dilaksanakan tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di Universitas Pasundan.
Ada 3 ruangan seleksi. Yang pertama adalah karya tulis ilmiah, yang kedua adalah bahasa Inggris dan yang ketiga adalah prestasi yang diunggulkan. Masing-masing ruangan memiliki 1 juri. Pada saat registrasi awal, kami harus mengambil nomor undian yang akan menjadi nomor urut pemanggilan seleksi. Yang berbeda hanya pada saat seleksi karya tulis ilmiah, setiap peserta harus melakukan presentasi terbuka yang artinya ditonton oleh orang banyak (tidak hanya juri).
Yang akan dipilih pada seleksi rayon adalah 20 peserta, dari 31 yang mendaftar. Pengumuman kelolosan diumumkan di akhir saat penutupan. Universitas Pasundan berada pada urutan ke 9, di bawah IPI Garut. 20 orang peserta itu akan melanjutkan seleksi ke tingkat LLDIKTI Wilayah 4 (Jabar-Banten)
Seleksi tingkat LLDIKTI Wilayah 4, dilakukan di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah 4 di Jl. Raya Jatinangor KM.20, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363. Masih menggunakan sistem sama, namun dengan peserta yang lebih banyak. Total ada 51 Universitas, Perguruan Tinggi dan Institut yang termasuk pada LLDIKTI Wilayah 4 berkompetisi untuk mendapatkan tempat 8 terbaik agar bisa lolos ke Nasional.
Ada 3 ruangan seleksi. Yang pertama adalah Bahasa Asing, yang kedua adalah Prestasi. Namun di ruangan ini agak sedikit berbeda, karena, yang dinilai bukan hanya prestasi, namun juga kepribadian. Yang ketiga adalah Karya Tulis Ilmiah. Peserta harus mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah di depan juri (tidak terbuka seperti pada seleksi rayon). Waktu yang dialokasikan untuk seleksi keseluruhan adalah 2 hari. Pantia menyediakan tempat menginap bagi peserta yang memerlukannya.
Pengumuman dilakukan juga pada saat penutupan. Setelah diumumkan, Universitas Pasundan berada di peringkat 7 dari total 8 peserta yang lolos, di atas Institut Teknologi Nasional (Itenas) yang notabene Peringkat 1 di Rayon 7