Proses belajar mengajar tentunya menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Dengan mengajar ilmu yang dimiliki dapat berkembang dan juga melatih daya ingat mengenai pengetahuan yang dimiliki. Belajar sambil mengajar seperti menyelam sambil minum air. Praktek sejak dini yang menerapkan belajar sambil mengajar layaknya belajar kelompok, ketika ada teman lain yang tidak mengerti teman lainnya dapat mengajarkan sampai teman tersebut mengerti.
Pada kehidupan belajar mengajar di jurusan Teknik Informatika selain tatap muka antara dosen dan mahasiswa, ternyata ada hal lain yang mendukung suksesnya kurikulum Informatika Unpas. Hal tersebut adalah praktikum yang berjalan di lingkungan Teknik Informatika UNPAS, praktikum ini diadakan memang hanya untuk beberapa mata kuliah dalam setiap semesternya. Kegiatan praktikum ini didukung dan dibantu juga oleh mahasiswa yang menjadi asisten laboratorium.
Para asisten laboratorium ini bukan sekedar mengajar materi perkuliahan, tetapi juga belajar untuk membentuk tim agar dapat membantu memberikan ilmu yang dapat lebih mudah dimengerti. Oleh karena itu untuk membentuk suatu kerja team yang memiliki suatu keselarasan diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang untuk membangun kerja team, tentunya selain kegiatan diskusi antar asisten. Bapak M. Tirta Mulia, ST,.MT selaku koordinator laboratorium membungkus kegiatan evaluasi asisten praktikum ganjil 2019/2020 menjadi lebih menarik. Mengusung tema kekeluargaan dan mengangkat tujuan untuk mempererat tali silaturahim serta meningkatkan kerja team dengan media games yang dilakukan perkelompok.
Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 09 Februari 2020 tersebut dijalani dengan riang gembira dan semangat oleh para asisten laboratorium Teknik Informatika UNPAS. Dimulai dari pembukaan yang di laksanakan di Lab 602 gedung C UNPAS hingga di arahkan menuju parkiran UNPAS untuk bermain games seperti estafet kertas, berjalan di atas koran, melepaskan ikatan tali dan menaruh bola diatas botol menggunakan tali, semua itu dilakukan dengan berkelompok hingga sampailah pada evaluasi yang berjalan dengan aktif antar asisten dan koordinator laboratorium.
Menjadi asisten tentunya mendapatkan hal baru yang mempunyai dua sisi, positif dan negatif, tentunya yang diambil ialah hal positif tersebut. Kemudian untuk menjadi asisten laboratorium ini tentu bukanlah hal mudah, harus tetap belajar dan lebih menggali ilmunya dan tentu harus konsisten. UntukĀ yang sudah pernah mengikuti organisasi berbasis himpunan pun tentunya pengalaman pengetahuan tersebut dapat saling terhubung dengan proses menjalani peran asisten. Meskipun kedua hal tersebut memiliki dasar yang berbeda, namun dapat saling berkesinambungan untuk mendukung kesuksesan dalam berorganisasi. Hal tersebut diujarkan oleh salah seorang asisten laboratorium Teknik Informatika UNPAS yaitu kang Dwiky Darmawan.
Sebagai koordinator laboratorium, bapak Tirta pun menyampaikan bahwa beliau sangat bangga dengan mahasiswa yang bergabung dengan laboratorium Teknik Informatika UNPAS. Dari yang mendaftar hanya sekitar 50% nya yang dapat mengikuti. Karena untuk menjadi asisten tentunya dibutuhkan tekad yang kuat dan keberanian untuk menghadapi segala tantangan kedepannya. Salah satu tantangan tentunya adalah pembagian waktu antara kuliah dan menjadi asisten, belum lagi kegiatan lainnya. Beliau pun menyampaikan bahwa untuk menjadi syarat asisten yang utama adalah keberanian. Untuk syarat lainnya yang disebutkan adalah IPK minimal 3.00.
Ketertarikan untuk membantu sesama mahaiswa Teknik Informatika semoga semakin luas. Asisten-asisten laboratorium Teknik Informatika UNPAS adalah bukti proses bahwa belajar sambil mengajar adalah salah satu media untuk mempertahankan dan menggali lebih dalam lagi mengenai ilmu yang dimiliki.