Kabar gembira untuk para seniman dan penikmat seni
Prodi Teknik Informatika UNPAS – Tren investasi kripto berjenis non-fungible token (NFT) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebenarnya pasar NFT sudah ada sejak tahun 2014 namun kepopulerannya mulai berkembang sejak pandemi covid-19.
Penasaran dengan apa itu NFT atau tertarik untuk terjun di dalamnya, tenang, simak penjelasan di bawah ini agar kalian tidak ketinggalan informasi tentang NFT.
Apa itu NFT
Non-fungible token atau NFT merupakan aset digital yang identitas dan kepemilikannya bersifat unik dan dapat dibedakan, NFT tercatat dan diverfikasi dalam blockchain. Sejauh ini NFT digunakan untuk mewakili sebuah aset digital maupun non-digital.
karya seni digital berupa gambar, lukisan, animasi, musik, video, dll dapat dijadikan aset NFT. Begitu pula aset non digital berupa buku manual, tiket, invoices, dokumen penting, dll. Ketika aset nft tersebut sudah dienkripsi dan tercatat pada blockchain, aset tersebut tak lagi bisa direplikasi atau diduplikasi.
Itulah mengapa aset NFT begitu berharga karena setiap NFT terdapat kode unik guna melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir untuk karya atau barang yang sifatnya bisa dikoleksi dan langka. NFT ibarat sebuah sertifikat keaslian pada aset digital atau non digital.
Marketplace dan transaksi NFT
Aset NFT dapat diperjual belikan di marketplace khusus, untuk harga aset NFT sangat beragam dan harga tersebut dapat ditentukan oleh pembuat aset NFT itu sendiri, harga yang dipatok tergantung dari kelangkaan dan keunikan aset tersebut. Seperti kasus Lukisan Monalisa, pada tahun 2019 harga lukisan monalisa mencapai 850 juta dollar amerika (sekitar 12,24 triliun rupiah)
Untuk melakukan transaksi jual beli NFT, kamu harus menyiapkan beberapa hal, seperti aset apa yang ingin dibeli, marketplace mana, dompet digital yang digunakan, hingga jenis mata uang kripto apa yang diperlukan.
Dikutip dari dappradar.com, terdapat beberapa Marketplace yang menjual NFT, diantaranya :
- Opensea
- Rarible
- SuperRare
- Atomic Assets
- Known Origin
- Axie Marketplace
- Decentraland Marketplace
- Viv3
- TheasureLand
- NFT ShowRoom
- Arkane Market
- Foundation
Marketplace diatas memiliki aset NFT yang berbeda-beda, setelah mengetahui marketplace yang akan dikunjungi dan memilih aset NFT yang akan dibeli, langkah selanjutnya adalah menyiapkan dompet digital dan menyiapkan mata uang kripto.
Jika kamu ingin membeli sebuah aset NFT di OpenSea, kamu bisa menggunakan dompet digital seperti coinbase atau metamask, setelah itu perhatikan mata uang kripto yang digunakan, kebanyakan karya NFT di bandrol dengan mata uang Eth (Ethereum), nah fungsi dari dompet digital tadi untuk menukarkan mata uang rupiah yang kamu miliki menjadi mata uang kripto, dalam kasus kali ini adalah mata uang kripto ethereum.
Jika semua sudah terpenuhi maka kamu bisa membeli aset NFT bahkan menjualnya di marketplace tersebut.
Bagaimana cara membuat NFT
Aset NFT berupa animasi Nyan Cat dilelang dengan harga US587.000 atau setara 8.21 Miliar, sungguh harga yang sangat fantastis untuk sebuah animasi kucing terbang di luar angkasa dan meninggalkan jejak pelangi.
Untuk membuat aset NFT tersebut tidak harus menggunakan tool khusus, kamu bisa menggunakan tool design yang pernah kamu gunakan sebelumnya seperti paint hingga tool design profesional sekelas adobe dan corel.
Jika kamu sudah memiliki karya seni dan berniat untuk menjualnya, siapkan dompet digital dan koneksi ke marketplace NFT tempat kamu mengunggah karyamu menjadi konten NFT. Selamat mencoba kawan-kawan.
Source :
https://id.wikipedia.org/wiki/Token_yang_tidak_dapat_dipertukarkan
https://blog.amartha.com/apa-itu-nft-bagaimana-cara-kerja-nft/
https://finance.detik.com/fintech/d-5497875/buat-yang-belum-ngerti-apa-itu-nft-nih-kita-jelasin/1
https://dappradar.com/blog/top-7-nft-marketplaces-beginners-guide