Berita

SUKA DUKA KULIAH DI KOREA – Moch. Ilham Anugrah – TIF UNPAS 2012

Mendapat beasiswa pendidikan adalah dambaan hampir setiap orang, terlebih destinasi studinya adalah negara yang terkenal dengan sistem pendidikan terbaik menurut 20 Best Education Systems In The World . Ya, Korea Selatan adalah Negara yang mendapati urutan pertama dalam kategori sistem pendidikan terbaik di dunia. Tidak heran banyak pelajar berbondong-bondong memperebutkan kursi pendidikan disana. Namun seperti dua sisi mata uang, setiap hal pasti ada baik-buruknya. Berikut penuturan Moch. Ilham Anugrah, alumni Teknik Informatika UNPAS yang mendapat beasiswa magister di Changwon National University mengenai suka dukanya kuliah di Korea Selatan.

Setelah sebelumnya diceritakan kepada Tim Jurnalis TIF – dalam waktu 3 ia hari bisa mendapatkan beasiswa S2 ke Korea selepas bergelut dengan batinnya. Ilham bertekad, “Jangan sampai jauh-jauh kesana tidak dapat apa-apa”. Adapun rencana setelah beres kuliah dari sana tentunya adalah pulang kembali ke Indonesia, menyelesaikan apa yang belum terselesaikan dan mengimplementasikan apa yang dipelajarinya disana. Ilham sempat menuturkan bahwa ia tidak akan pulang sebelum studinya selesai, namun nyatanya ia diberi kesempatan untuk hadir dalam kegiatan Konferensi Internasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Transformasi (IC-ICT4T 2018) yang diadakan oleh Prodi Teknik Informatika UNPAS dan Universiti Utara Malaysia beberapa waktu lalu.

Selain mempresentasikan karya tulisnya dalam kegiatan tersebut, hadir pula dua dosennya, Dr. Jung Jin Uk dan Prof. Kyohong Jin–yang menjadi keynote speech pada acara tersebut–. Kegiatan konferensi yang melibatkan beberapa negara Asia itu pun membahas perkembangan ekonomi digital pada era Revolusi Industri 4.0 saat ini.

Sistem pendidikan di Indonesia dan Korea Selatan sangat berbeda. Ilham juga sempat menuturkan hal ini di akun instagramnya @penaorange melalui sebuah foto yang diunggah beserta captionnya, “Bayangan awal kuliah disini, ya kalau ada kuliah masuk kelas. Kalau bantuin professor ya bantuin .. tapi ternyata berbeda 180 derajat.. You have to stay from 9 until 9, dari senin sampai jumat.. “ngodein” aja komputer seharian.. ha ha (extreme case. Ada yang sampai hari sabtu, dan sampai jam 12malem). Kalau ada kelas kita masuk.. kalau udah selesai kita harus balik ke lab.. pernah waktu semester awal pulang sekitar 8.45 kurang 15 menit dari jam seharusnya.. besoknya langsung kena tegur, disidang tuh.. 😂 Ada temen juga dari negara tetangga sebelah, karena gak kuat akhirnya pulang.. (mungkin ini juga penyebabnya alasan bunuh diri pelajar disini) so.. kalau ada yang mau kuliah disini.. persiapin mentalnya.. 😁😁😁 #penaorangestory #traveller #korean #student

Sistem pendidikan Korea Selatan dianggap terbaik karena berhasil mencapai tingkat literasi yang tinggi. Begitu pula dalam tes analisa dan berpikir kritis menempati urutan atas. Di Korea Selatan, siswa mengalami banyak tekanan dalam belajar, Budaya selalu ingin berprestasi menonjol bahkan terlihat sejak pendidikan usia dini.

Ilham mengakui bahwa persaingan disana sangat ketat. Dr. Jung Jin Uk pun menuturkan hal itu dikarenakan selepas kuliah mahasiswa akan terjun ke dunia nyata, bersaing di Industri. Maka setiap orang harus berkompeten agar tidak tertinggal. Sisi positifnya, mereka berprinsip bahwa bakat tidaklah penting. Budaya mereka menekankan bahwa asalkan siswa bekerja keras dan rajin, mereka akan menjadi pandai, dan tak ada alasan untuk gagal.

Namun hal itulah yang memicu Ilham terus bersemangat dalam menjalani studinya. Ia pun –yang awalnya berniat pulang ke Indonesia setelah lulus dari sana– tak menyangka bisa pulang dan membagikan ilmunya. Hal  itu diunggahnya dalam media sosialnya @penaorange dengan caption “Balik Bandung… Alhamdulillah, bisa pulang ke Indonesia.. saya kira baru bisa pulang itu setelah menyelesaikan study disini.. ternyata Allah memberi jalan (+ Akomodasinya).. 😁😁😁”.

Hidup memang tak seindah drama Korea. Segala sesuatu yang kita inginkan memang harusnya diperjuangkan, namun diperjalanan selalu ada suka dukanya. Tetaplah bersemangat memperjuangkan apa yang kita inginkan.

Berita Terkait

Komentar

Leave a Comment :

Your email address will not be published.