Berita

Apa itu Blockchain, Cara kerja, dan Pemanfaatannya ?

Trend Teknologi dalam transaksi Digital

Teknologi Blockchain tergolong teknologi baru, banyak yang belum mengetahui manfaat dan bagaimana cara kerjanya, ide awal blockchain sendiri baru dicetuskan oleh Scoot dalam jurnalnya yang berjudul Journal of Cryptography : How to Time Stamp a Digital Document pada tahun 1991.

Apa itu Blockchain

Dikutip dari accurate.id, Blockchain adalah serangkaian catatan data yang dikelola oleh kelompok komputer yang di dalamnya tidak memiliki satu entitas apapun, simplenya Blockchain seperti buku besar digital yang dapat diakses oleh siapa saja.

Perlu diketahui bahwa blockchain dan aset kripto seperti bitcoin, binance, hingga tron itu sangatlah berbeda karena aset kripto merupakan bagian dari Cryptocurrency dimana dari fungsi sudah berbeda dengan blockchain.

Saat seseorang melakukan transaksi aset kripto maka jejak digital tersebut akan disimpan dalam Blockchain atau buku besar digital. Jejak digital tersebut tidak akan mudah diganti atau diretas karena blockchain perlu diverifikasi oleh jutaan komputer yang telah melakukan pencatatan sebelumnya.

Selain bersifat transparan blockchain juga menawarkan perlindungan privasi karena seluruh entri yang masuk dibuat dengan nama samaran, serta tidak ada orang yang memiliki otoritas paling besar atau berkuasa disana.

Semua informasi yang disimpan dienkripsi terlebih dahulu sehingga pihak yang tak memiliki otoritas tidak akan bisa membaca informasi tersebut.

Saat ini teknologi Blockchain sudah mulai populer di Indonesia, sudah banyak orang yang mulai memainkan blockchain tidak hanya di kalangan IT, melainkan masyarakat awam juga.

Cara Kerja Blockchain

Cara kerja Blockchain didasari pada struktur didalamnya, setiap catatan yang disebut block akan dihubungkan satu sama lain dalam satu daftar panjang yang dikenal dengan chain. Dikutip dari akseleran.co.id, terdapat 3 sifat utama Blockchain yang membuat teknologi Blockchain memiliki pengaruh yang kuat.

  1. Desentralisasi

Sistem desentralisasi blockchain adalah sistem yang tidak memiliki otoritas sentral, desentralisasi juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang keseluruhan pengambil keputusan diserahkan kepada pengguna sistem.

Menurut Crypto Asset Researcher at GDP Labs Richard Win Putra, fungsi desentralisasi mampu menetralisasi gangguan atau kegagalan sistem, hal tersebut mampu meningkatkan keamanan pada aset yang disimpan dalam Blockchain.

  1. Transparansi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penggunaan blockchain bersifat transparan dimana seluruh transaksi yang ada didalamnya dapat diakses oleh publik, disaat yang sama penggunaan blockchain juga menjamin privasi penggunanya.

Terdengar cukup rumit namun simpelnya, saat anda melihat riwayat transaksi seseorang maka anda tidak dapat melihatnya sebagai “fulan mengiring 1 BTC”, melainkan dienkripsi menjadi “askjfhksdjhfkjds mengirim 1 BTC”.

Hal inilah yang menjadikan blockchain memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan membuatnya sulit untuk diretas.

  1. Immutability

Immutability atau kekekalan dalam konteks blockchain adalah semua jejak digital transaksi yang telah terinput dalam blockchain tidak dapat dirusak atau dirubah. Cara kerja tersebut sangat penting bagi lembaga keuangan seperti perbankan.

kekekalan jejak digital ini dapat meminimalisir penggelapan dana oleh seseorang yang ingin merubah isi buku besar digital. Fungsi ini disebut dengan hash kriptografis.

Pemanfaatan Blockchain

Ingat bahwa Blockchain dengan Cryptocurrency itu berbeda, walaupun sering dihubung-hubungkan namun dua hal tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. Namun dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena memang saling membutuhkan satu sama lain.

  1. Pencatatan Transaksi Keuangan

Transaksi Keuangan menjadi sesuatu hal yang riskan terhadap pencurian data, bukan hal asing lagi pada beberapa tahun terakhir banyak sekali kasus pencurian data terkait transaksi keuangan.

Kembali ke fitur blockchain yakni transparan, walaupun riwayat transaksi keuangan dapat dilihat oleh publik namun keamanan privasi data tetap terjaga, untuk meminilasisir kasus tersebut Teknologi Blockchain hadir sebagai solusi guna transaksi keuangan yang lebih aman.

  1. Pembayaran Online

Blockchain juga dapat digunakan sebagai media pembayaran online, saat sebuah transaksi berlangsung maka biaya yang kita keluarkan untuk membeli sebuah barang akan sesuai dengan harga barang, tidak ada tambahan biaya administrasi lain karena adanya pihak ketiga.

  1. Manajemen Identitas Online pada E-Commerce

Semua transaksi pada Blockchain dapat ditrack dengan mudah karena semuanya telah tersimpan pada block-block. Dalam proses validasi identitas online ada Ecommerce blockchain memiliki keunggulan yang lebih baik karena semua data yang telah tersimpan tidak dapat dirubah atau diretas jadi untuk proses validasi sangat cepat dan akurat.

Masih banyak lagi pemanfaatan Blockchain dijaman modern yang serba digital ini, maraknya penipuan atau pencurian data menjadikan Blockchain sebagai solusi yang sangat disayangkan jika dilewatkan.

Source :

https://id.wikipedia.org/wiki/Blockchain.com

https://www.akseleran.co.id/blog/blockchain-adalah/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/blockchain-adalah/

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210423180644-37-240436/apa-itu-blockchain-teknologi-di-balik-bitcoin-aset-kripto/

https://www.techfor.id/berbagai-sektor-dapat-menikmati-pemanfaatan-blockchain/

https://www.wartaekonomi.co.id/read354574/sistem-desentralisasi-pada-blockchain-apa-fungsinya

Berita Terkait

Komentar

Leave a Comment :

Your email address will not be published.